Perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara dapat dilihat dari perkembangan kotanya. Kota sering dijadikan pilihan sebagai tempat tinggal oleh sebagian orang. Dengan semakin meningkatnya urbanisasi, perlu adanya pengelolaan kota untuk mendukung daya saing ekonomi, meningkatkan kohesi sosial, kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Smart City, dengan salah satu dimensinya yaitu smart technology hadir sebagai solusi.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu oleh Indrawati, Setiawan, dan Amani (2017) mengenai indikator dan variabel smart technology Bandung. Tujuannya untuk mengetahui dan menghasilkan nilai indeks kesiapan smart technology Kota Bandung.
Penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed method) dengan tujuan eksploratif dan deskriptif serta tipe penyelidikan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, observasi dan survei. Narasumber penelitian ini berdasarkan metode quadruple helix yang terdiri atas pemerintah (government), pelaku bisnis (business player), peneliti dan ahli (expert) serta masyarakat (user). Untuk menghasilkan nilai indeks penerapan smart technology Kota Bandung, disajikan data implementasi di Bandung untuk dibandingkan dengan penerapan smart technology di Singapura sebagai data best practice.
Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan nilai indeks penerapan smart technology Kota Bandung adalah 72,89. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesiapan smart technology Kota Bandung adalah cukup baik dan memuaskan, namun dalam beberapa hal masih terdapat kekurangan. Indikator tertinggi terdapat pada “Number of Formal Education” dan Indikator terendah terdapat pada “Archiving Log”
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai terendah terdapat pada variabel Security Information, maka dari itu pemerintah harus mulai peduli terhadap keamanan data yang terdapat pada aplikasi-aplikasi pintar Kota Bandung.
Kata Kunci: Smart City, Smart Technology, Indeks Kesiapan