Sistem peringatan dini bencana alam, misalnya tsunami, memerlukan pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan baik. Di Indonesia sendiri masih kurangnya informasi yang masyarakat terima terkait dengan data aktifitas gelombang laut. Salah satu contohnya adalah pengambilan data hanya mampu menyajikan sebuah data percepatan dari sensor akselerometer tanpa adanya data ketinggian buoy. Dengan proses numerik yang tepat dan algoritma simulasi yang sesuai dapat membantu pengolahan data dan proses monitoring sistem peringatan dini untuk menyajikan data aktifitas gelombang laut. Salah satu bentuk simulasi gelombang untuk mengetahui pergerakan dari gelombang laut adalah dengan sistem buoy. Oleh sebab itu pada penulisan tugas akhir ini dilakukan kalkulasi percepatan pergerakan buoy sebagai fungsi ketinggian muka gelombang air dengan analitik dan simulasi dengan posisi buoy sebagai variabel bebas untuk mengetahui percepatan yang dapat diperoleh oleh pergerakan buoy akibat dari pergerakan gelombang yang terjadi. Faktor pergerakan buoy dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, kecepatan angin, massa, tinggi dan lebar buoy (volume), dan akibat dari percepatan gelombang. Hasil data yang diperoleh ketinggian buoy untuk gelombang regular rata-rata 0,5 sampai 1 meter dengan ketinggian gelombang berkisar 4,8 meter. Sedangkan untuk sumber gelombang irregular memiliki selisih terkecil 1,3 meter antara ketinggian buoy dan gelombang.