Perkembangan teknologi membuat pertukaran citra medis sangat cepat dan efisien. Namun pertukaran citra medis secara digital sangat rentan terhadap kasus kriminal seperti pencurian, modifikasi dan duplikasi data. Untuk menangani hal tersebut dibutuhkan pengamanan dan autentikasi citra medis dengan teknik
watermarking. Teknik watermarking adalah teknik pengamanan data dengan cara menyematkan berupa informasi khusus ke citra medis yang bertujuan untuk memverifikasi kepemilikan. Kualitas skema watermarking yang penting pada citra medis adalah dapat mengembalikan citra medis dengan sempurna dan tahan
terhadap berbagai serangan.
Sistem watermarking pada penelitian ini dilakukan dengan dua proses, proses pertama adalah menyisipkan watemark pada citra medis dan proses kedua adalah proses ekstraksi citra medis dan watermark. Pada proses penyematan citra medis dilakukan tahapan IWT dahulu untuk menentukan subband frekuensi yang digunakan, setelah itu diproses dengan teknik DCT dan SVD. Sedangkan untuk watermark dilakukan teknik DCT dan SVD. Skema watermarking yang diusulkan memiliki klasifikasi reversible. Sistem yang telah dirancang diujikan terhadap serangan kompresi JPEG, filtering, noises addition, geometric, dan pemrosesan sinyal.
Hasil dari penelitian Tugas Akhir ini adalah teknik watermarking mengunakan metode IWT-DCT-SVD. Kualitas watermarking ditinjau dengan empat parameter, yaitu Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), Structural Similarity Index Metric (SSIM), Normalized Correlation (NC), dan Bit Error Rate (BER). Dari skema yang diusulkan memperoleh PSNR tertinggi 64,4 dB, maksimum SSIM 1, NC 1 dan BER 0 yang berarti skema yang diusulkan reversible dan robustness yang baik. Sistem watermarking yang diusulkan tahan terhadap serangan seperti noise salt & pepper, noise speckle, gaussian noise, sharpening, dan blurring.
Kata Kunci : Citra Medis, Discrete Cosine Transform (DCT), Integer Wavelet
Transform (IWT), Singular Value Decomposition (SVD), Watermarking