UMKM kacang rebus merupakan UMKM penyedia makanan yang mulai berdiri pada tahun 2020 dan melakukan produksi sesuai dengan kebutuhan permintaan. Dalam melakukan produksi perusahaan mendapati masalah persediaan yang berlebihan pada produk yang bersifat perishable. Kelebihan persediaan produk perishable menyebabkan produk yang tidak segera terjual menjadi busuk dan tidak dapat digunakan sehingga akhirnya persediaan harus dibuang. UMKM Kacang belum memiliki kebijakan persediaan yang distandarisasi, sehingga persediaan material sering dipesan secara berlebih tanpa mempertimbangkan umur material dan produk serta permintaan pelanggan. Hal ini juga membuat kerugian bagi UMKM karena persediaan terbuang sebelum terjual sepenuhnya. Penelitian ini dilakukan pada produk kacang selanjutnya akan dilakukan uji distribusi pada permintaan kacang. Data yang telah melalui uji distribusi akan dianjutkan ke proses perhitungan persediaan optimal menggunakan pendekatan Periodic Review(R,s,S) untuk mengetahui kebijakan persediaan dan total biaya persediaan. Hasil akhir dari perhitungan kebijakan persediaan akan dianalisis menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter persediaan terhadap solusi optimal. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan total biaya persediaan sebesar 18,17% dengan penurunan biaya kadaluarsa sebesar 38,82% dan penurunan biaya kekurangan persediaan sebesar 54,56%.