Visible Light Communication (VLC) merupakan salah satu teknologi yang umum diimplementasikan pada sistem komunikasi cahaya tampak bawah laut. Namun dalam situasi di bawah laut tidak akan lepas dari berbagai macam gangguan eksternal seperti biota laut, ombak, derau, turbulensi, dan sebagainya. Pada penelitian ini digunakan teknik modulasi On Off Keying Non-Return to Zero (OOK-NRZ), On Off Keying Return to Zero (OOK-RZ), dan Pulse Width Modulation (PWM). Selain itu, media air yang digunakan adalah pure sea water dan coastal ocean dengan Gamma-Gamma Turbulence sebagai kanal model bawah laut dimana terdapat skema turbulensi rendah, sedang, dan tinggi.
Dalam penelitian ini terdapat dua skenario yang disimulasikan. Skenario pertama menguji pengaruh perubahan jarak terhadap BER modulasi dan SNR pada media pure sea water atau air laut murni dimana parameter yang digunakan yaitu tiga jarak berbeda antara transmitter dan receiver serta laju disipasi temperatur rata-rata (XT) dan laju disipasi energi kinetik (?) bernilai sama. Skenario kedua menguji pengaruh perubahan jarak terhadap BER modulasi dan SNR pada media coastal ocean atau pesisir pantai.
Hasil akhir dari simulasi menunjukkan bahwa PWM Gamma menjadi teknik modulasi yang memiliki kinerja optimal untuk diimplementasikan dalam sistem komunikasi cahaya tampak bawah laut. Hal ini dapat dilihat dari nilai BER dibawah turbulensi rendah yaitu jarak 50 m, pada pure sea water diperoleh BER BER OOK-NRZ Gamma sebesar 2.2175 x 10-8, BER OOK-RZ Gamma sebesar 2,1603 x 10-20 dan BER PWM Gamma sebesar 8,8399 x 10-31. Sedangkan pada turbulensi sedang yaitu jarak 60 m di media coastal ocean diperoleh BER OOK-NRZ Gamma sebesar 0,0015, BER OOK-RZ Gamma sebesar 1,2984 x 10-9, BER PWM Gamma sebesar 4,8818 x 10-14. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat turbulensi maka semakin buruk performansi dari BER.