Pertambangan bawah tanah adalah kegiatan dengan tingkat resiko kecelakaan
yang tinggi. Diperlukannya sistem komunikasi bawah tanah atau Underground Mining
Communication (UMC) untuk mengurangi resiko kecelakaan. Komunikasi radio yang
sering digunakan memiliki kekurangan, pertimbangan menggunakan Visible Light
Communication (VLC) menjadi solusi. VLC menggunakan Light Emitte Diode (LED)
sebagai media pemancarnya, sangat cocok digunakan di lokasi tambang yang minim
pencahayaan dan sulitnya komunikasi radio maupun sinyal satelit untuk menembus
lokasi tambang.
Pada penelitian Tugas Akhir ini penulis menganalisis pengaruh redaman debu
terhadap performa sistem VLC untuk UMC. Transmitter yang digunakan yaitu LED
yang diletakkan pada bagian atas lorong tambang dan receiver yang digunakan yaitu
PIN Photodiode yang diletakkan pada helm penambang. Skenario yang digunakan
adalah perbandingan antara jarak LED dan helm penambang yaitu antara 5 meter hingga
10 meter dengan menggunakan modulasi OOK-NRZ dan Line of Sight (LoS) sebagai
kanal transmisi. Kualitas performansi ditentukan oleh Bit Error Rate (BER) sebesar
10-3 dan Signal to Noise Ratio (SNR).
Hasil dari penelitian ini adalah tinggi (h) dapat mempengaruhi jarak komunikasi
serta kualitas performansi BER dan SNR. Tinggi h=5 meter memperoleh jarak (d)
terjauh sebesar 6,66 m berdasarkan parameter BER dan SNR sebesar 18,73 dB.
Konsentrasi debu mempengaruhi kualitas komunikasi karena menimbulkan redaman,
nilai konsentrasi debu minimum (C1=0,9) memperoleh jarak terjauh sebesar 6,37 m
berdasarkan parameter BER dan SNR sebesar 12,13 dB.
Kata Kunci : Underground Mining Communication (UMC), Visible Light
Communication (VLC), Line of Sight (LoS), Light Emitte Diode (LED)