Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang paling banyak memproduksi
singkong (Manihot esculenta crantz). Di Jawa Barat terdapat UKM yang
memproduksi singkong menjadi camilan berupa emping singkong, salah satunya
POSYANTEKDES Ikhlas Ramaku yang berlokasi di Desa Rajamandala Kulon,
Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Pada proses produksi emping
singkong, terdapat permasalahan pada proses pengupasan yang masih
menggunakan pisau dapur dan berdasarkan hasil risk assessment, proses
pengupasan menggunakan pisau memiliki risiko kecelakaan seperti pisau dapat
melukai operator, pisau yang digunakan renggang serta adanya gerakan yang
repetitif saat bekerja dan postur kerja operator yang canggung dapat memicu risiko
terkena Musculoskeletal Disorder (MSDs) dimasa yang akan datang. Telah
dilakukan analisis REBA dan NBM pada operator. Skor REBA pada postur kerja
operator yaitu 10, artinya postur kerja operator memiliki risiko tinggi dan perlu
perubahan. Skor NBM pada operator 1 dan operator 2 sebesar 76 dan 72, yang
artinya perlu dilakukan perubahan postur. Oleh karena itu dibuatlah desain usulan
alat bantu untuk untuk mengatasi permasalahan tersebut. Perancangan desain alat
bantu dilakukan menggunakan pendekatan EFD (Ergonomic Function
Deployment) untuk menghasilkan produk yang ergonomis dan sesuai dengan
kebutuhan operator. Alat bantu yang telah didesain menggunakan Autodesk
Inventor 2017 menghasilkan alat bantu ergonomis dengan dimensi 550 mm × 550
mm × 1120 mm dengan material Stainless Steel AISI 304 disimulasikan
menggunakan perangkat lunak Technomatix Jack. Terdapat penurunan skor REBA
(dari 10 menjadi 2) setelah menyimulasikan operator menggunakan alat bantu
usulan. Berdasarkan analisis tersebut alat bantu usulan dapat mengurangi risiko
operator terkena MSDs.