Teknologi LoRa di Indonesia saat ini dalam tahap perkembangan untuk percepatan digitalisasi smart utility berbasis konektivitas yang murah dan handal. Palabuhanratu merupakan wilayah yang potensial untuk pembangunan infrastruktur jaringan LoRa dikarenakan kepadatan end device di Palabuhanratu yang menyebabkan proses pengiriman data pada sebuah jaringan menjadi terhambat. Parameter yang digunakan pada simulasi software LPWA diantaranya Signal Level, Level Carrier Noise to Interference dan Link Budget.Metode penelitian ini menganalisa hasil simulasi terhadap Signal Level, Level Carrier Noise to Interference dan Link Budget sebagai parameter untuk pembangunan infrastruktur jaringan LoRa pada frekuensi 920-923 MHz di Palabuhanratu. Penelitian yang dilakukan terbagi kedalam dua tahap perencanaan. Tahap perencanaan pertama yaitu perhitungan capacity dan Perhitungan coverage. Tahap perencanaan kedua yaitu simulasi menggunakan software Atoll Low Power Wide Area. Hasil analisa simulasi yang diperoleh pada penelitian ini yakni terdapat 10 gateway capacity dengan menggunakan software aplikasi Atoll. Nilai rata-rata yang dihasilkan oleh parameter simulasi diantaranya Signal Level yaitu -64.06 dBm dengan kategori ”good” berdasarkan standarisasi KPI yaitu lebih dari -80 dBm dan parameter Level Carrier Noise to Interference sebesar 27,71 dB yang termasuk dengan kategori ”excellent” yaitu lebih besar dari 12 dBm pada standarisasi KPI, serta path loss yang dihasilkan sebesar -107,74 dBm pada radius sel 1,261 km.