Surface roughness (Ra) merupakan salah satu spesifikasi untuk menentukan kualitas dan kepresisian suatu komponen. Surface Roughness adalah parameter yang dapat menentukan tingkat kekasaran suatu permukaan. Thin wall component merupakan salah satu komponen permesinan sehingga memungkinkan memiliki permukaan yang kasar. Thin wall component cenderung memiliki kemungkinan memiliki permukaan yang kasar lebih besar. Hal tersebut dikarenakan hardness dari thin wall component yang lebih rendah. Hardness merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan kemungkinan permukaan yang dihasilkan lebih kasar. Secara umum, thin wall component terdiri dari beberapa pocket. Dalam pembuatan pocket, bagian sudut merupakan bagian yang kritikal. Pada bagian sudut, terjadinya peningkatan sudut kontak antara pahat potong dengan material. Peningkatan sudut kontak pahat potong dengan material tersebut dapat menyebabkan perubahan cutting force yang berakibat pada hasil permukaan yang kasar. Permukaan yang lebih kasar dapat menurunkan kekuatan suatu komponen. Dalam upaya meningkatkan kualitas permukaan pada bagian sudut thin wall component maka diperlukannya optimasi. Pada studi ini dilakukan optimasi parameter permesinan milling dengan menggunakan metode Taguchi dan uji ANOVA. Material yang digunakan pada studi ini adalah aluminium alloy 6061. Faktor yang digunakan meliputi feedrate (f), spindle speed (s), dan depth of cut(d). Pada penelitian ini ditentukan 3 level pada setiap faktor. Eksperimen dilakukan berdasarkan orthogonal array L_9 (3^3 ) yang didapat dari kombinasi level dan faktor. Pengukuran nilai Ra dilakukan dengan menggunakan stylus method. Pada penelitian ini didapatkan kombinasi parameter optimal pada feedrate 200 mm/min, spindle speed 1400 rpm, dan depth of cut 0,5mm. Hasil dari Uji ANOVA menjelaskan bahwa depth of cut merupakan faktor dengan persentase kontribusi terbesar dengan karakteristik semakin tipis kedalaman pemotongan akan menghasilkan kualitas permukaan yang semakin baik.