PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aquaculture yang membuat produk pemberian pakan ikan dan udang secara otomatis. Pada proses assembly produk yang dilakukan terdapat beberapa proses yang dilakukan, diantara yaitu sub assembly dosing, sub assembly thrower, sub assembly container, main assembly, dan proses storing. Dari seluruh proses pekerjaan yang dilakukan masih belum memiliki penerapan keselamatan kerja yang baik sehingga diperlukan analisis risiko untuk mengetahui potensial failure mode yang terjadi dan diberikan rekomendasi usulan agar potensial failure mode tersebut dapat diminimalisisr. Tujuan dari penelitian ini yaitu
Melakukan identifikasi risiko dan penyebab kejadian terhadap sumber-sumber yang berpotensi menimbulkan faktor risiko yang tertinggi pada proses assembly smartfeeder tersebut. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja berdasarkan pekerjaan yang dilakukan. Setelah didapatkan failure mode, maka dilakukan pemberian skala untuk severity, occurrence, dan detection berdasarkan referensi yang digunakan, setelah itu dilakukan perhitungan RPN dengan mengalikan skala severity, occurrence, dan detection untuk diberikan usulan treatment di setiap failure mode, pada penilitian ini fokus penentuan treatment hanya terhadapa failure mode dengan nilai RPN tertinggi . Hasil dari FMEA adalah RPN (Risk Priority Number) yang merupakan hasil perkalian severity, occurrence, detection, setelah hasil RPN dari setiap failure mode didapatkan, maka dipilih nilai RPN tertinggi untuk diberikan rekomendasi prioritas penanganan risiko agar kecelakaan kerja ini dapat dihindari. Hasil penelitian ini yaitu hasil analisis risiko safety pada proses pekerjaan assembly smartfeeder untuk diberikan usulan treatment risiko berdasarkan nilai RPN tertinggi agar potensi kecelakaan tersebut dapat
diminamilisir.