Provinsi Jawa Barat memiliki luas 35.377,76 Km2 dan memiliki penduduk sebanyak 46.497.175 juta jiwa yang telah tercatat pada BPS tahun 2018. Jaringan internet saat ini telah menjangkau hampir semua desa-desa di Jawa Barat yang mencapai 35,1 juta jiwa, dan merupakan penyumbang terbanyak pengguna internet di seluruh Indonesia. Dengan masuknya jaringan internet pemerintahan daerah maupun kota akan membangun daerah maju. Perkembangan teknologi saat ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dapat memaksimalkan penggunaan jaringan internet dalam hal mendistribusikan produk yang mereka hasilkan.
Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu masyarakat belum memiliki tempat untuk mendistribusikan produk yang mereka hasilkan, padahal desa mereka memiliki potensi besar yang layak untuk diketahui oleh masyarakat luar. Produk yang mereka hasilkan biasanya akan dijual di sekitar lingkungan mereka saja, misalnya di pasar, dan hal itu menyebabkan banyak produk yang mereka simpan kembali dan rusak karena tidak terjual. Pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi semakin memperburuk keadaan karena aturan pembatasan yang dikeluarkan oleh pemerintah membuat mereka kesulitan dalam menjual produk.
Berdasarkan masalah yang terjadi maka dibuatlah sebuah website marketplace yang memiliki dua solusi utama dari segi fungsional dan non-fungsional. Untuk segi fungsional pembangunan website akan menggunakan metode Scrum dan framework Laravel dan dari segi non-fungsional menggunakan arsitektur ¬three-tier. Website yang akan dibangun akan menjadi wadah bagi desa-desa dan masyarakat untuk mendistribusikan produk yang mereka hasilkan. Hasil dari produk yang akan dibangun membuat masyarakat luar maupun dalam dapat melihat potensi yang ada pada desa-desa tersebut.
Kata kunci: website, Scrum, smart village, digital village, Jawa Barat, marketplace