Dengan banyaknya sebaran pembagian daerah Kota atau Kabupaten, kecamatan dan desa serta kualitas daerah yang didukung internet khususnya wilayah di desa, pemerintah daerah maupun kota atau kabupaten perlu mengupayakan untuk memperhatikan hal tersebut guna membangun seluruh daerah di pedesaan dan wilayah sekitar desa menjadi maju, sejahtera dan terkendali. Hal tersebut perlu dilakukan kerjasama yang meliputi pemerintah kota ataupun pemerintah setempat dan masyarakat desa khususnya. Penelitian ini dibangun dengan tujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat desa dan luar desa dalam mengakses informasi desa dan pariwisata desa dengan suatu aplikasi website. Akan tetapi baiknya, perlu ada sosialisasi terlebih dahulu terhadap masyarakat desa sebagai pembelajaran dalam penggunaan aplikasi. Selain melakukan sosialisasi untuk pembelajaran dalam penggunaan aplikasi, yang perlu dilakukan adalah persiapan untuk masyarakat itu sendiri dalam menanggapi atau menerima sedikit perubahan dalam kehidupan yang akan berbeda dari biasanya.
Adapun peranan pemerintah Jawa Barat dalam hal pengembangan pariwisata adalah dengan menata wajah desa dengan memperbaiki wisata alam yang dimiliki desa tersebut. Peranan pemerintah dari sisi teknologi yang telah terealisasi yakni melalui program desa digital dengan melengkapi wilayah pedesaan dengan layanan internet, hal tersebut bertujuan untuk memberikan akses informasi khususnya mengenai wisata informasi desa, guna menarik wisatawan dan masyarakat desa lain untuk berkunjung ke desa wisata. Dengan adanya peranan dari pemerintah diharapkan dapat membantu memperbaiki perekonomian desa dan memajukan sektor pariwisata desa.
Dengan demikian perlunya suatu wadah atau tempat untuk menampung mengenai informasi wisata desa tersebut dan dikelola secara baik oleh admin desa yang bertugas. Solusi tersebut dibagi kedalam dua bagian yaitu, solusi yang bersifat fungsional dan solusi yang bersifat non fungsional. Solusi yang bersifat fungsional yaitu membangun suatu aplikasi dengan menggunakan metode scrum yang mampu untuk mewadahi informasi berbagai desa dan informasi wisata desa yang ada di Jawa Barat. Metode scrum sesuai untuk pembangunan aplikasi ini karena proses manajemen yang baik. Sedangkan solusi yang bersifat non-fungsional yaitu berupa model arsitektur dari web yang dirancang. Model arsitektur tersebut dinamakan three-tier.
Pembangunan aplikasi informasi wisata desa ini dibuat berdasarkan masalah serta pengalaman dari masyarakat atau wisatawan. Terdapat beberapa role atau user untuk aplikasi yang dibangun, role dibagi menjadi dua bagian yaitu back-end dan front-end, untuk role back-end yaitu Super Admin, Admin, Super Editor dan Editor, jika user front-end yaitu wisatawan, masyarakat desa ataupun pengguna aplikasi website tersebut. Terdapat beberapa fitur pada aplikasi yang dibangun yaitu fitur registrasi, login, dan CRUD (Create, Read, Update, Delete) untuk wisata, infrastruktur, kuliner dan penginapan. Target hasil dari aplikasi yang dibangun selebihnya untuk masyarat desa agar mengetahui satu dengan desa lainnya dalam hal pengetahuan mengenai desa wisata serta khususnya untuk wisatawan sebagai pengguna agar mendapat kesan yang baik dengan mendapatkan update informasi wisata desa.
Kata Kunci: informasi wisata desa, desa wisata, scrum, Jawa Barat