Selama ini kulit bawang merah kurang dimanfaatkan secara optimal dan dibuang begitu saja. Jika dikembangkan lebih lanjut, kulit bawang merah memiliki peluang sebagai ekstrak pewarna alami pada tekstil. Pewarna alami berpotensi diaplikasikan dengan teknik tekstil tradisional yang populer seperti batik. Adanya peluang dalam pengolahan pewarna alam pada tenik batik yaitu variasi warnanya yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Dikaitkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan produk ramah lingkungan, sumber pewarna alami pada batik yang sempat ditinggalkan kini kembali dimanfaatkan. Pewarna alami sendiri menjadi bahan baku tekstil dengan nilai ekonomis yang tinggi dan berpotensi memajukan industri tekstil khususnya dalam pengembangan produk fashion. Tujuan penelitian ini guna mengoptimalkan pewarna alami kulit bawang merah yang diaplikasikan pada batik untuk menemukan variasi warna yang melalui proses pengikatan warna. Penelitian ini merupakan tipe curiosity, menggunakan metodologi kualitatif dengan teknik pengumpulan data diantaranya yaitu studi literatur, wawancara, observasi dan eksperimen yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengamati, menganalisis, serta menyusun penelitian dengan maksimal. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan hasil proses eksperimen berupa komposisi dan metode dari pewarna alam kulit bawang merah yang diapikasikan pada batik kemudian akan diimplementasikan pada produk fashion.
Kata kunci: Pewarna Alami, Kulit bawang merah, Batik