Prediksi suatu kelangsungan usaha suatu perusahaan tertuang dalam opini audit going concern yang menjadi perhatian utama bagi auditor dan share holder. Salah satu faktor yang menjadi acuan auditor dalam memberikan opininya adalah dengan melihat kondisi keuangan, hutang dan bunga yang dibayarkan (default), dan pergantian Ukuran Perusahaan yang dilkukan oleh perusahaan tersebut. Auditor bertanggung jawab atas opini yang dikemukakan karena bila auditor mendapatkan interfensi dari beberapa pihak yang bersangkutan maka opini yang dihasilkan akan tidak sesuai dengan laporan yang telah disajikan oleh perusahaan. Di dalam teori agensi menjelaskan bahwa hubungan antara agen (manajemen usaha) dan prinsipal (pemilik usaha) menuju kepada ketidak seimbangan informasi atau dapat disebut juga dengan asimetri informasi. Dengan asumsi tersebut maka dibutuhkan pihak ketiga yang independen yang berguna sebagai memberi nilai atas laporan keuangan yang dibuat oleh agen. Pihak ketiga itu adalah auditor. Auditor adalah pihak yang menjembatani hubungan antara agen
danprinsipal.
Dengan melihat beberapa faktor yang mempengaruhi opini audit going concern yaitu kondisi keuangan, debt default, dan Ukuran Perusahaan maka penelitian ini menghasilkan hipotesa bahwa kondisi keuangan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Dan debt default berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. Regresi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik yang dimana regresi ini untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel independen dapat diprediksi dengan variabel dependenya.
Kata Kunci : Debt Default, Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan