BEM KEMA Telkom University merupakan organisasi mahasiswa tertinggi yang ada di lingkungan kampus Telkom University. Dengan disahkannya UU Cipta Kerja oleh pemerintah, BEM KEMA Telkom University akan melakukan aksi unjuk rasa demi kepentingan masyarakat Indonesia khususnya buruh, hal tersebut membuat BEM KEMA melakukan komunikasi dengan para anggotanya sebelum melakukan aksi unjuk rasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan oleh para anggota BEM KEMA Telkom University sebelum aksi unjuk rasa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi yang digunakan oleh BEM KEMA Telkom University adalah pola komunikasi sekunder menggunakan media sebagai alat untuk berkomunikasi dan pola komunikasi sirkular dimana setiap anggota berhak menyampaikan pendapat oleh masing-masing individu. Komunikasi yang dilakukan oleh BEM KEMA Telkom University sudah berjalan dengan baik, akan tetapi terdapat beberapa faktor penghambat yang membuat jalannya komunikasi antara anggota sedikit terganggu.