Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi
interpersonal dalam keluarga broken home di kota Tangerang.
Penelitian ini berjuduan untuk mengetahui bagaimana proses
komunikasi dan sikap para aggota keluarga yang berada di keluarga
broken home. Karna peneliti menemukan bahwa komunikasi yang
terjadi di keluarga broken home memiliki hambatan yang terdapat
jarak antara orang tua anak dan tidak jarang juga mereka
mendapatkan diskriminasi di dalam sosial. Sebab itu peneliti
mencoba untuk terjun langsung ke dalam keluarga broken home yang
berada di kota Tangerang yang merupakan kota kelahiran peneliti,
selain itu Tangerang adalah salah satu daerah yang termasuk dalam
daerah dengan kasus perceraian tertinggi di Indonesia. Tehnik yang
di gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi
langsung, yang di mana peneliti melakukan observasi langsung di
dalam keluarga broken home dengan jangka waktu tertentu untuk
mendapatkan validitas yang tinggi. Peneliti mengharapkan degan
adanya penelitian ini membuka wawasan para orangtua broken home
untuk bisa lebih dekat dan lebih banyak waktu untuk anak-anaknya
karna mereka membutuhkan sosok untuk orangtua sebagai contoh
dan sebagai sosok yang bisa membimbing mereka agar menjadi
manusia yang tidak keluar dari norma-norma yang ada di sosial.
Selain itu peneliti berharap penelitian ini menjadi salah satu
pedoman para peneliti selanjutnya dalam penelitan tentang keluarga
broken home.