Culture shock menjadi salah satu kondisi yang sering terjadi bagi mahasiswa rantau dimana perbedaan budaya membuat mahasiwa rantau mengalami hambatan dalam proses adapatasi dengan lingkungan baru mereka. Pola komunikasi antara orang tua dan anak dalam menghadapi culture shock, khususnya mahasiswa perantauan yang berasal dari Kalimantan di Universitas Telkom. Seperti yang di ketahui mahasiswa Telkom termasuk mahasiswa yang banyak perantauan dari luar pulau, penulis memfokuskan pada mahasiswa Kalimantan. Penelitian ini menggunakan paradigma deskriptif interpretatif yang dapat mengkaji realitas sebagai hal yang menarik dalam memberi makna sosial dengan menjabarkan permasalahan dengan penjelasan yang jelas menurut kemampuan peneliti dalam memahami, guna menjabarkan maksud yang ada di dalam objek yang diteliti, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dapat menjelaskan sebuah fenomena secara mendetail berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil bahwa peran orang tua juga sangat menjadi dampak yang signifikan, seperti halnya perkataan orang tua yang memberikan dukungan terhadap anaknya akan menciptakan dampak positif maupun negatif terhadap anak tersebut, untuk mempunyai target dalam kegiatan akademik atau non akademik. Pola komunikasi antara orang tua dan anak menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena seorang anak membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya.
Keywords: Culture shock, Pola Komunikasi, Deskriptif Interpretatif