Menjaga Rinjani merupakan animasi 2D yang bercerita mengenai fenomena kekeringan di Pulau Lombok yang diperburuk oleh ulah manusia. Oleh karena itu diperlukan media yang dapat membantu menumbuhkan kesadaran diri kepada masyarakat sejak dini. Salah satunya dengan media animasi yang di dalamnya terdapat unsur background yang membantu membangun dan menerjemahkan ide- ide visual berdasarkan penulisan skenario atau naskah.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk perancangan ini adalah studi pustaka, wawancara, dan observasi. Ketiga metode tersebut membantu perancang untuk mempelajari teori perancangan background, khalayak sasar serta mengetahui lingkungan Pulau Lombok terutama dalam konteks kebutuhan alam, seperti hutan dan danau serta kondisi lingkungan masyarakat.
Dari hasil analisis data, kondisi lingkungan di Lombok terlihat kering namun masih ditumbuhi beragam vegetasi, seperti pohon pisang, pohon mangga, semak liar, rumput merakan, dan pohon cemara gunung. Dalam penggambaran visual, khalayak sasar menyukai warna vibran dengan gaya visual yang sederhana. Kemudian perancang menggunakan beberapa teori yang dijadikan landasan dalam perancangan background, diantaranya adalah teori background dari Mike S. Fowler, composition dari Francis Glebas dan Mike S. Fowler, teori staging and perspective dari Mike S. Fowler dan Hans P. Bacher, teori color dari Ron Reed dan Betty Edwards, teori light source and contrast dari James Gurney, serta teori color script dari Tony White.
Hasil dari perancangan tersebut berupa backgrounds untuk animasi 2D Menjaga Rinjani.