Musim paceklik ikan adalah suatu kondisi yang lebih dikenal dengan musim kekurangan pangan pada hasil panen ikan. Musim paceklik ikan akan melanda komunitas nelayan, seringkali selama periode perubahan iklim yang ekstrem, ketika para nelayan tidak dapat berlayar dan tidak memiliki pendapatan yang mereka butuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Cuaca ekstrim ini terjadi setahun sekali pada bulan Desember - Februari dengan kondisi laut ombak yang sangat bergelombang dan ombak yang tinggi. Hal itu membuat perekonomian nelayan dan tangkapan ikannya menjadi merosot, bahkan banyak beberapa kasus nelayan yang meninggal akibat terhantam ombak, serta banyak nelayan yang menjual alat rumah tangganya untuk membeli sekantung beras agar bisa bertahan hidup sampai cuaca ekstrim berhenti. Upaya bantuan dana dari pemerintah untuk membantu nelayan belum dilakukan secara maksimal, bahkan masih banyak selain masyarakat pesisir pantai terutama remaja dan dewasa muda tidak mengetahui tentang fenomena paceklik ikan kepada nelayan. Maka di perlukan sebuah media untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terutama remaja dan dewasa muda yang berusia 17 – 21 tahun. Pada tahap usia remaja sampai dewasa muda ini, perkembangan emosi akan menunjukan sifat reaktif yang kuat, sensitif, dan tempramental, hal itu akan mudah untuk memahami dan merasakan empati kepada masyarakat nelayan yang terkena dampak paceklik ikan. Sehingga diperlukan perancangan animatic storyboard yang mengangkat cerita tentang fenomena dampak paceklik ikan terhadap nelayan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam perancangan ini meliputi studi pustaka, observasi, wawancara dan kuisioner. Hasil data-data yang dikumpulkan menjadi sebuah arahan yang baik terutama dalam perancangan animatic storyboard yang menyajikan cerita dan visual menarik, sehingga audiens bisa memahami sebuah informasi dari perancangan storyboard ke film animasi yang disampaikan secara menarik dan baik.
Kata kunci: Storyboard, nelayan, Paceklik ikan, remaja dan dewasa muda.