Salah satu negara yang diberkahi struktur tanah yang baik dan letak yang geografis tempat bertumbuhnya kopi yaitu Indonesia dan Indonesia termasuk negara penghasil kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Tersebar perkebunan kopi di beberapa wilayah di Indonesia yang hasil dari kopinya masing-masing memiliki karateristik unik dan berbeda beda setiap biji kopinya. Ada beberapa jenis kopi nusantara yang bervariasi diantaranya Kopi Sumatera, Kopi Sulawesi, Kopi Aceh Gayo, Kopi Bali Kintamani, Kopi Lampung, Kopi Papua Wamena, Kopi Flores Bajawa dan Kopi Jawa. Di Indonesia kini sedang tren kopi ditandai dengan banyaknya café dan kedai kopi yang menghiasi setiap sudut jalan dan bahkan kita bisa memesan kopi secara online. Namun hal ini menyebabkan banyaknya ampas kopi yang terbuang dan tidak termanfaatkan. Ampas kopi cukup banyak memiliki manfaat, salah satunya yaitu sebagai penetraisir bau. Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan dari ampas kopi dan menjadikannya bahan dasar pembuatan lilin aroma terapi sebagai penetralisir bau, dan penulis akan menyebarkan kuesioner agar menghasilkan data pengamatan yang bisa diakumulasikan sebagai hasil data unuk mengetahui manfaat penggunaan limbah ampas kopi sebagai penetralisir bau. Dan penulis menggunakan metode eksperimen untuk penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan takaran 50gr soy wax dan 20gr ampas kopi yang hasilnya hampir mendekati sempurna dengan cara pembuatan menyangrai ampas kopi terlebih dahulu lalu setelah itu campurkan dengan soy wax yang sudah dicairkan dengan cara di layer di dalam gelas, dapat meminimalisir aroma tidak sedap pada ruangan tertentu dan dapat diterima oleh masyarakat dengan skala poin rata-rata sebesar 82,63.
Kata kunci : Pemanfaatan, Limbah, Ampas Kopi, Lilin Aromaterapi