Pesantren At-taqwa Tasikmalaya merupakan salah satu lembaga masyarakat yang mendapat
bantuan pada bulan Januari 2021 dari program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh
Bank Indonesia berupa mesin pengolah gula semut yang terdiri dari mesin perajang, mesin
kristalisator, oven, mesin penepung dan mesin sortasi. Adanya mesin baru yang digunakan
serta keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia di Pesantren At-taqwa mengenai mesin
juga pemeliharaannya, maka penelitian ini bertujuan untuk membuat program pemeliharaan
terjadwal pada setiap komponen di mesin pengolah gula semut. Metode yang digunakan adalah
Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan metode FC3R. Penggunaan metode FMEA
bertujuan untuk mengetahui secara merinci mengenai kerusakan pada komponen mesin
pengolah gula semut, kemudian dalam penentuan nilai Risk Priority Number (RPN) hasil yang
didapat untuk mengetahui prioritas pemeliharaan komponen. Sedangkan penggunaan metode
FC3R bertujuan untuk mengetahui kegiatan serta tindakan pemeliharaan yang tepat
berdasarkan kerusakan yang terjadi, sehingga terbentuk suatu program pemeliharaan. Selain
itu untuk menentukan jadwal pememliharaan, dilakukan studi literatur mengenai interval
waktu pemeliharaan pada setiap komponen mesin pengolah gula semut. Hasil yang didapat
pada penelitian ini yang pertama yaitu prioritas pemeliharaan komponen yang paling kritis
yaitu elektro motor dengan nilai RPN 200 sedangkan untuk komponen yang paling minor
adalah rak loyang dengan nilai RPN 24. Kemudian untuk hasil yang kedua berupa program
pemeliharaan yang dikategorikan kedalam 5 kegiatan yaitu Fixed Time Maintenance,
Condition Based Maintenance, Routine Asset Care, Run-To-Failure, dan Replacement
Maintenance serta interval waktu pemeliharaan yang kelompokan menjadi harian, mingguna,
bulanan, tahunan dan kondisional.