PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor
perkebunan yang mengelola komoditi teh di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Mesin Fluidized Bed Dryer (FBD) merupakan salah satu mesin yang digunakan
untuk proses pengeringan bubuk teh. Terdapat dua mesin FBD yang digunakan
yaitu mesin FBD A dan mesin FBD B. Mesin FBD memiliki frekuensi kerusakan
mesin paling tinggi periode bulan Januari sampai Desember 2020, yaitu sebanyak
37 kali terjadi kerusakan. Maka dari itu, harus memiliki kebijakan pemeliharaan
yang tepat untuk meningkatkan efektivitas mesin FBD. Pada tugas akhir ini
dilakukan usulan rancangan Autonomous Maintenance yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas mesin FBD. Terdapat tujuh langkah dalam penerapan
autonomous maintenance, yaitu pembersihan awal, penangan dan
penanggulangan terhadap sumber kontaminasi, standar pembersihan dan
pelumasan, inspeksi secara keseluruhan, autonomous maintenance inspection,
organisasi dan keteraturan, dan autonomous maintenance. Metode selanjutnya
yaitu Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Total Effective Equipment
Performance (TEEP) yang bertujuan untuk menganalisa kondisi existing dari
efektivitas mesin FBD. Berdasarkan hasil analisa perhitungan OEE, didapatkan
nilai efektivitas mesin FBD periode bulan Januari sampai Desember 2020 sebesar
61,28% untuk mesin FBD A dan 61,13% untuk mesin FBD. Nilai rata-rata OEE
kedua mesin FBD cukup rendah dan belum memenuhi standar JIPM yaitu 85%.
Berdasarkan hasil analisa perhitungan TEEP, didapatkan nilai rata-rata untuk
kedua mesin FBD periode bulan Januari sampai Desember tahun 2020 cukup
rendah yaitu di bawah 60%. Rendahnya nilai OEE dan TEEP disebabkan oleh
proses produksi yang berjalan secara tidak efisien dan mesin tidak beroperasi
secara efisien. Selanjutnya dilakukan analisa dari Six Big Losses yang paling
dominan mempengaruhi nilai OEE dan TEEP pada mesin FBD. Faktor yang
paling dominan adalah reduced speed loss dengan persentase kerugian sebesar
61% untuk mesin FBD A dan 67% untuk mesin FBD B dari total keseluruhan Six
Big Losses.
Kata kunci — Autonomous Maintenance, OEE, TEEP, Six Big Losses