Saat ini PT XYZ dihadapkan dengan dilema dalam melakukan pemilihan vendor dalam proyek pembangunan Fiber to the Home. Sistem pemilihan yang ada saat ini hanya berdasarkan kinerja pekerjaan lampau dan Standar Kesanggupan Nyata yang dimiliki vendor. Pemilihan vendor merupakan pengambilan keputusan dalam beraneka segi yang melibatkan pertimbangan dari beberapa kriteria seleksi yang sebagian besar bersifat subyektif dan sulit untuk diukur. Keputusan yang diambil haruslah etis untuk dapat mendukung kesuksesan proyek. Keputusan yang etis merupakan pengambilan keputusan yang baik/benar secara moral, transparan, dan penuh pertimbangan. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk merancang proses pengambilan keputusan secara etis dalam melakukan pemilihan vendor menggunakan Ethical Decision Making Framework dan Analytical Hierarchy Process untuk menentukan bobot dari setiap kriteria yang digunakan dan Factor Rating Method untuk penilaian alternatif. Penelitian ini menghasilkan rancangan proses yang meliputi beberapa tahap, diantaranya tahap assessment, tahap alternatives, tahap analysis, tahap application dan tahap action. Terdapat 5 kriteria utama dan 12 sub kriteria yang digunakan dalam pertimbangan dalam pemilihan vendor ini. Proses pengambilan keputusan ini menghasilkan skor untuk setiap alternatif terhadap kriteria dan sub kriteria yang telah ditentukan yaitu Vendor A dengan skor sebesar 55,54 , Vendor B dengan skor sebesar 62,19 , Vendor C dengan skor sebesar 53,16 , Vendor D dengan skor sebesar 60,82 dan Vendor E dengan skor sebesar 58,28. Berdasarkan hasil skor ini, maka keputusan yang dijadikan sebagai rekomendasi dalam pemilihan vendor yaitu dengan memilih Vendor B karena memiliki skor paling tinggi diantara alternatif yang lain.