PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang dalam bidang telekomunikasi dan jaringan di Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara dengan project manager mengalami keterlambatan yang dimana salah satu faktornya karena tidak adanya komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan, hal yang terjadi pada hambatan komunikasi karena tidak bisa dilakukan evaluasi project secara virtual. Faktor terjadinya keterlambatan tersebut yaitu mitra tidak melakukan verifikasi kontrak kepada PT.XYZ sehingga terjadinya kesalahpahaman, keterlambatan tanda tangan dokumen kontrak, terjadinya wanprestasi pada mitra, terdapat miss communication pada mitra, tidak adanya rancangan komunikasi secara terstuktur. Untuk mengurangi terjadinya keterlambatan dalam proyek tersebut, diperlukan sebuah perencanaan management plan proyek. Pada hasil identifikasi stakeholders terdiri dari 21 stakeholders yang terdiri dari 13 stakeholders internal dan 8 stakeholders external. Berdasarkan hasil power interest grid pemangku stakeholders yang terlibat termasuk kedalam manage closely dan Keep informed. Berdasarkan Salience Model stakeholders dikategorikan kedalam Dormant, Discretionary dan Definitive. Berdasarkan Engagement Assessment Matrix diketahui bahwa terdapat 4 pemangku kepentingan berada pada kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Perancangan sistem terintegrasi pada perancangan pemangku kepentingan yaitu mengintegrasikan aspek manusia dengan metode yang dipakai pada rancangan ini yaitu communication plan.