PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan bagi karyawan PT. EFG. PT. XYZ sendiri merupakan sebuah perusahaan penyediaan obat-obatan atau apotek yang dinaungi oleh PT. EFG yang merupakan perusahaan yang mengatasi kelistrikan di Indonesia. Dalam mengatasi permintaan karyawan PT. EFG, PT. XYZ mengalamin kelebihan stok obat anti nyeri di dalam gudangnya. Hal ini terjadi dikarenakan pemesanan obat kepada supplier tidak menggunakan kebijakan, melainkan hanya intuisi seorang apoteker.
PT. XYZ memiliki 646 SKU obat anti nyeri yang menjadi penanganannya dengan pola permintaan terdistribusi normal. Data permintaan tersebut diklasifikasikan menggunakan ABC-VED analisis yang akan menghasilkan tiga kategori yaitu Kategori I, Kategori II, dan Kategori III. Hasil klasifikasi yang tergolong Kategori I akan dihitung menggunakan metode Continuous Review (s, S), selanjutnya untuk Kategori II dan Kategori III akan dihitung dengan metode Hybrid System. Hasil perhitungan menggunakan metode Continuous Review (s, S) dan Hybrid System akan menjadi hasil kebijakan persediaan usulan yang akan diperhitungkan kembali menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh dari perubahan variabel-variabel yang terkait dengan perhitungan total biaya persediaan.
Penelitian ini menghasilkan klasifikasi terhadap obat anti nyeri yaitu sebanyak 112 obat tergolong Kategori I, 339 obat tergolong Kategori II, dan 195 obat tergolong Kategori III. Perhitungan menggunakan metode Continuous Review (s, S) menghasilkan minimasi total biaya persediaan hingga 65% atau sebesar Rp 44.804.512,41 dari total biaya persediaan eksisiting. Hybrid System dapat meminimasi total biaya persediaan hingga 18% atau sebesar Rp 8.853.902,87 dari total biaya terdahulu.
Kata Kunci: Continuous Review (s, S), Hybrid System, obat, overstock, inventory control.