Satelit nano merupakan jenis satelit yang mempunyai massa 1 – 10 kg dan mempunyai
ukuran yang berdasarkan pada standarisasi cubesat. Penelitian satelit nano pada saat ini
banyak dikerjakan oleh golongan mahasiswa karena dalam pembuatan satelit nano
memerlukan biaya yang lebih murah dari biaya pembuatan satelit berukuran lebih besar
dari satelit nano. Salah satu aplikasinya digunakan sebagai penerima informasi Automatic
Identification System (AIS) yang bertujuan memperluas jangkuan penerimaan sinyal
tersebut. Dibutuhkannya sebuah antena sebagai penerima sinyal AIS yang bekerja pada
frekuensi tengah 159 MHz dan memiliki ukuran yang dapat memenuhi standar dari
cubesat.
Antena yang diaplikasikan sebagai penerima sinyal AIS adalah antena monopole yang
ditambahkan dengan mekanisme sistem deploy. Penambahan mekanisme sistem deploy
diterapkan karena antena monopole mempunyai ukuran panjang yang melebihi ukuran
satelit nano 1U dengan mekanisme sistem deploy tersebut menjadikan antena dapat
tersimpan pada struktur satelit nano 1U dan agar dapat bekera dengan baik. Kemudian
dengan sistem elektrik mekanisme deploy antena akan membentang dengan waktu 2 detik
setelah RBF (Remove Before Flight) telah dilepaskan. Ketika antena sudah terbentang,
arus yang mengalir pada sistem elektrik tersebut akan diberhentikan. Pada sistem elektrik
mekanisme deploy menggunakan komponen transistor MOSFET IRFZ24N beserta
komponen pendukung dan kawat pemanas berupa nichrome wire yang dikontrol pada
mikrokontroler.
Pada Tugas Akhir ini didapatkan hasil sebuah antena monopole penerima sinyal AIS
pada satelit nano dengan bekerja pada frekuensi tengah 159 MHz, memiliki VSWR ? 2
denga bandwidth 13.66 MHz pada rentang frekuensi 152.57 – 166.23 MHz, pola radiasi
omnidirectional, polarisasi linier, dan gain sebesar 2.5 dBi serta berhasilkan menjalankan
mekanisme sistem deploy dengan waktu 2 detik.