CubeSat adalah jenis satelit berbentuk kubus dan mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan dengan satelit standar. CubeSat pada saat ini sangat populer untuk diteliti karena mempunyai daya tarik yang menawan karena mempunyai harga produksi yang murah dan peluncurannya yang praktis. Salah satu fungsi CubeSat adalah untuk komunikasi data berkecepatan rendah atau M2M (Machine-to-Machine), CubeSat yang dapat komunikasi M2M dapat berkomunikasi pada alat-alat IoT yang berada di bumi. Selain itu, yang menarik dari CubeSat berkomunikasi M2M adalah CubeSat tersebut dapat berkomunikasi pada alat-alat IoT yang letaknya di daerah seperti pulau, hutan, dan pegunungan.
Dalam Tugas akhir ini akan dirancang dan merealisasikan penerima CubeSat untuk aplikasi komunikasi IoT pada daerah terpencil. Modul LoRa SX1276 akan dipakai untuk pengolahan sinyal passband yang diterima oleh antena. Proses desain PCB dan schematic menggunakan software Eagle Autodesk. PCB penerima CubeSat yang telah di desain akan dicetak dan diuji kinerjanya.
Perancangan penerima CubeSat menggunakan LoRa merupakan konsep yang bukan baru, sudah ada CubeSat di orbit yang berbasis LoRa, seperti Norby, VR3X-B-Petrie, dan lain-lain. Salah satu tujuan dirancangnya alat ini adalah pada CubeSat Norby dan CubeSat lainnya memakai frekuensi 433 MHz, 868 MHz, dan 915 MHz, sedangkan pada Indonesia memakai frekuensi 920-923 MHz. Penerima CubeSat yang dirancangkan diharapkan membantu komunikasi data pada alat-alat IoT yang letaknya pada daerah terpencil yang berfungsi sebagai alat monitor atau alat IoT lainnya. Setelah dirancang didapatkan konfigurasi paling optimal untuk komunikasi luar angkasa adalah memakai SF 12. RSSI yang didapatkan pada jarak 900 m adalah -83,06667 dBm. Nilai (C/N)u yang didapatkan asumsi CubeSat sudah di orbit adalah -4,8435 dB dan untuk daya terimanya adalah -118,3685 dBm.