Perkembangan internet yang semakin pesat sehingga jumlah IP pada IPv4 tersebut sudah tidak lagi mencukupi. Karena IP pada IPv4 sendiri hanya terdiri dari 32 bit dan memiliki jumlah IP Address yang sangat terbatas. Dengan demikian, untuk mengatasi permasalahan IPv4 yang akan habis adalah menggantinya dengan perkembangan dari IPv4 ke IPv6. Penggunaan IPv6 adalah solusi yang tepat untuk menopang internet sekarang. Karena penggunaan internet sekarang semakin meningkat, aplikasi multimedia juga menjadi sangat dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan teknologi saat ini sudah memungkinkan untuk mendapatkan layanan data, video dan voice melalui akses broadband yang biasa disebut dengan triple play. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan perbandingan protokol IPv4 dan IPv6 dengan menggunakan Software Defined Network (SDN) pada layanan triple play. Pengujian performansi dilakukan dengan memberika background traffic sebesar 100 Mbps, 200 Mbps, 300 Mbps, 400 Mbps dan 500 Mbps. Performansi dapat diukur dengan parameter Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss dan Resource Utilization (CPU dan Memory Usage). Berdasarkan hasil pengujian, protokol IPv6 memiliki nilai throughput yang lebih tinggi yaitu 36,62 kbit/s pada layanan data. Nilai packet loss terhadap IPv6 memiliki nilai sebesar 0%. Pada layanan data rata – rata nilai delay terhadap IPv6 adalah 0,069 ms sementara rata – rata niai jitter pada IPv6 0,032 ms. Sedangkan pada IPv4 nilai rata – rata tidak jauh berbeda dengan IPv6. Pada parameter CPU dan Memory Usage bahwa IPv4 membutuhkan resource yang lebih besar dibandingkan dengan IPv6. Namun secara performansi QoS dan Resource Utilization (CPU dan Memory Usage) IPv6 lebih baik dari IPv4 terhadap layanan data, voice maupun video.
Kata Kunci : Software Defined Network, IPv4, IPv6, QoS, Resource Utilization (CPU dan Memory Usage).