Pada saat ini data dan informasi banyak disajikan dalam bentuk format digital, baik berupa teks, citra, audio, maupun video. Masalah muncul jika citra digital tersebut merupakan karya yang perlu dilindungi, misalnya citra hasil seni fotografi, citra hasil penginderaan jauh, citra medis, dan sebagainya. Contoh-contoh masalah yang muncul misalnya masalah kepemilikan (ownership), pelanggaran copyright, dan masalah keaslian. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan digital watermarking. Digital watermarking adalah teknik untuk menyisipkan informasi tertentu ke dalam data digital yang disebut watermark. Watermark di dalam data digital dapat dideteksi atau diekstraksi kembali. Watermarking berguna untuk membuktikan kepemilikan, copyright protection, otentikasi, fingerprinting tamper profing, distribution tracing, dan sebagainya.
Tugas Akhir ini merancang suatu sistem watermarking untuk gambar medis dengan menggunakan metode DTCWT dan Spread-spectrum. Pada proses watermarking citra medis dibagi menjadi dua proses, yaitu proses penyisipan dan proses ekstraksi. Proses penyisipan dilakukan dengan cara menyisipkan sebuah citra watermark yang sebelumnya di proses dengan matriks acak, spread spectrum, dan ditambahkan kedalam citra host dengan koefisien DTCWT sehingga menghasilkan citra ter-watermark. Sedangkan proses ekstraksi dilakukan pada citra ter-watermark yang sudah dihasilkan melalui proses penyisipan, dengan melakukan proses DTCWT untuk menentukan subband yang diinginkan.
Metode DTCWT dan Spread-spectrum yang digunakan memiliki ketahanan yang unggul untuk mengatasi beberapa serangan yang sudah diujikan. Performasi sistem ditentukan oleh parameter BER, PSNR, dan NC. Pada penelitian yang sudah dilakukan sistem mendapat nilai BER = 0%, PSNR = 52,035 dB, dengan nilai NC = 1 untuk pengujian tanpa serangan sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang diusulkan termasuk mampu mempertahankan imperceptibility.
Kata Kunci : watermark, spread-spectrum, DTCWT, PSNR, NC