Device to Device (D2D) merupakan komunikasi yang memungkinkan antar de- vice berkomunikasi secara langsung tanpa melalui eNodeB. Komunikasi D2D dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah trafik yang besar dan kerapatan UE (User Equipment). D2D tidak memiliki resource sendiri untuk berkomunikasi, sehing- ga D2D menggunakan resource yang sama dengan resource CUE (Celluler User Equipment) yang disebut dengan komunikasi D2D underlay. Namun penggunaan resource secara bersamaan akan menyebabkan terjadinya interferensi. Oleh karena itu, dibutuhkan alokasi resource yang efisien kepada user.
Penelitian Tugas Akhir ini melakukan alokasi resource block bagi D2D meng- gunakan algoritma Two Phased Auction Based Fair and Interference Resource Allo- cation (TAFIRA) yang dilakukan dalam dua sudut pandang berbeda yaitu dari sisi CUE dan sisi D2D untuk mengetahui efektifitas pengalokasian resource. Setelah proses alokasi, dilakukan perhitungan dan analisis terhadap parameter performansi. Kinerja yang diperoleh dibandingkan dengan algoritma Greedy.
Hasil simulasi pada skenario pertama Algoritma Greedy menghasilkan kinerja paling baik dengan nilai sumrate sebesar 18,48 x 107 bps, spectral efficiency sebesar 20,52 bps/Hz, power efficiency sebesar 24,62 x 103 bps/watt, dan fairness D2D se- besar 0.916. Namun fairness CUE 0,05 lebih rendah dari algoritma TAFIRA D2D. Pada skenario 2 algoritma TAFIRA D2D menghasilkan kinerja paling baik men- dapatkan nilai sumrate sebesar 16,86 x 107 bps, spectral efficiency sebesar 18,73 bps/Hz, power efficiency sebesar 16,86 x 103 bps/watt, fairness CUE sebesar 0,377 dan fairness D2D 0,868.