Teknologi Fifth Generation (5G) memberikan layanan live streaming dengan latency kurang dari 1ms. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, teknologi 5G mengadopsi penggunaan sistem Multiple Input Multiple Output (MIMO) dengan memperhatikan aspek mutual coupling yang rendah agar daya yang dipancarkan tidak diterima oleh antena lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyiapkan spektrum frekuensi 3,5 GHz untuk pengaplikasian 5G di Indonesia.
Maka dari itu tugas akhir ini dilakukan kajian terhadap pengaruh penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4x4 dengan melihat return loss, mutual coupling, dan bandwidth. Menggunakan spesifikasi antena MIMO mikrostrip patch rectangular yang bekerja pada frekuensi 3,5 GHz substrat Roger Duroid RO4003C dengan ketebalan 0,813 mm, dan er=3,38 dan menggunakan metode truncated. Dimulai dengan mendesain antena satu elemen sesuai spesifikasi, kemudian menggunakannya saat mendesain antena MIMO 4×4 yang terdiri dari co-polarizaiton konfigurasi LHCP dan RHCP, dan cross-polarization konfigurasi RHCP-LHCP MIMO dan melihat pengaruh dari penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4×4 patch rectangular.
Pengaturan polarisasi pada elemen patch sirkular untuk antena MIMO pada konfigurasi polarisasi cross-polarization dapat meningkatkan nilai return loss pada elemen antena. Selain itu, Hasil mutual coupling yang didapatkan pada simulasi antena MIMO 4×4 co-polarization dan cross-polarization tidak memiliki perbedaan nilai yang begitu signifikan. Berdasarkan pengaturan polarisasi konfigurasi cross-polarization (RHCP-LHCP) dan co polarization (LHCP dan RHCP) pada antena MIMO, konfigurasi cross-polarization memiliki nilai mutual coupling yang dihasilkan lebih rendah dengan nilai tertinggi -21,821 dB pada MC8,12 dan -20,620 dB pada MC6,11 untuk konfigurasi co-polarization (LHCP dan RHCP).
Kata Kunci : antena, MIMO, return loss, mutual coupling, bandwidth, polarisasi