Permainan tradisional balap kelereng membutuhkan detail gerakan seperti gerakan menahan sendok pada mulut pemain agar kelereng yang berada pada sendok tidak terjatuh hingga garis akhir. Dikarenakan permainan ini sudah jarang dimainkan di perkotaan maupun di daerah maka, tidak sedikit orang yang malas melakukannya bahkan tidak tahu permainan tersebut. Sedikitnya minat bermain balap kelereng ini menjadikan budaya permainan tradisional ini sudah jarang ditemui. Dalam hal ini pada penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan atau membuat permainan simulasi balap kelereng secara virtual menggunakan Complementary Filter.
Perkembangan software dalam virtual reality dengan cepat menjadi populer, terutama untuk aplikasi permainan. Mendukung realisasi pembuatan permainan yang didukung oleh Unity 3D. Unity 3D adalah mesin game cross platform. Alat ini terintegrasi untuk membuat permainan, membangun arsitektur, dan simulasi. Dengan menggunakan algoritma Complementary Filter memungkinkan gerakan dari getaran sendok bisa terdeteksi dan dapat membaca apabila kelereng jatuh ke permukaan.
Untuk mengestimasi getaran sendok dan kelereng, permainan ini membutuhkan alat sensor berupa sensor accelerometer dan gyroscope. sensor accelerometer dapat mengukur kecepatan dari sebuah objek sedangkan, sensor gyroscope dapat mengukur dan mempertahankan orientasi dari sebuah objek. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, membutuhkan Low Pass Filter (LPF), dan High Pass Filter (HPF).
Kata Kunci: Complementary Filter, Permainan Balap Kelereng, Permainan tradisional, Unity 3D, Virtual Reality,