Permasalahan yang sering muncul dalam membangun sebuah aplikasi berbasis mobile yang cukup besar adalah terlalu banyaknya kelas yang ada yang dapat menyebabkan pengembang kesulitan dalam memodifikasi kelas terkait terutama pada tahap pengembangan selanjutnya. Pada zaman ini, telah banyak framework dalam membangun perangkat lunak berbasis mobile yang cukup handal. Salah satu yang populer adalah Flutter yang memiliki prinsip fast building serta sangat flexible memungkinkan aplikasi dapat dengan cepat diselesaikan dengan pendekatan apapun. Selain itu, Flutter juga memungkinkan para pengembang untuk membangun aplikasi cross-platform hanya dengan satu codebase saja. Namun, menggunakan Flutter saja tidak cukup cepat dalam menyelesaikan sebuah aplikasi, diperlukan pendekatan model arsitektur yang handal agar para pengembang dapat mengefektifkan state management serta mereduksi kelas yang ada sehingga pengembangan dikemudian hari dapat dengan mudah dilakukan. Pada penelitian ini akan dibangun sebuah model arsitektur yang dapat digunakan oleh para pengembang aplikasi mobile berbasis Flutter yang menggunakan pendekatan arsitektur model MVI (model-view-intent) dengan prinsip Single Source of Truth. Dengan menerapkan konsep MVI pada Flutter diharapkan para pengembang dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi serta pada tahap pengembangan selanjutnya pengembang mudah memodifikasi kode programnya. Metodologi penelitian dilakukan dengan membandingkan tingkat maintainability model arsitektur yang dibangun dengan model default pada Flutter menggunakan CK Metrics.
Kata kunci: Flutter, MVI, Maintanability, single source of truth