Dalam sebuah software development lifecycle pada pengembangan aplikasi mobile, tahap maintenance merupakan tahap yang membutuhkan biaya dan waktu yang sangat besar. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aplikasi yang harus dihapus oleh Google pada toko aplikasi mereka karena tidak di-maintain dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak aplikasi yang tidak dipersiapkan dengan memikirkan aspek maintainability. Penelitian sebelumnya menunjukkan maintainability pada sistem berorientasi objek seperti aplikasi mobile dapat ditingkatkan dengan penggunaan design pattern yang sesuai. Sayangnya penelitian tersebut tidak memaparkan secara detail analisis terhadap pemilihan masing-masing design pattern yang digunakan serta pengaruh pemilihan tersebut terhadap aspek-aspek maintainability. Penelitian ini berfokus pada pemilihan design pattern yang dilakukan pada sebuah aplikasi mobile dan melihat pengaruhnya terhadap maintainability seperti analyzability, changeability, stability, serta testability. Source code aplikasi dianalisis untuk mengetahui design problem yang ada serta pengaruhnya terhadap OO metric, lalu mencari design pattern yang sesuai untuk melihat pengaruh dari penggunaan beberapa design pattern secara terpisah, serta kombinasi dari design pattern tersebut terhadap aspek maintainability. Dari analisis tersebut ditemukan 2 hal. Pertama pemilihan design pattern pada aplikasi mobile, khususnya Android dapat dilakukan dengan mencari design problem dengan penyesuaian seperti merubah constructor menjadi method-method penunjang activity lifecycle, serta tidak semua design problem dapat diselesaikan seperti jumlah parent class dari Activity yang pada dasarnya melebihi batas yang diterima. Kedua implementasi design pattern dapat memperbaiki nilai maintainability aplikasi mobile yang dipilih antara 11.35% sampai 17.83% karena dapat menerapkan separation of concern. Walau begitu, aspek stability dapat memburuk karena perlu ada penambahan class yang dilakukan sehingga meningkatkan dependency.