Penggunaan Metode K-Fold untuk Data Imbalance pada Klasfikasi HWE dan QPQ dalam Kejahatan Tweet Pelecehan Seksual

IRFAN DWI WIJAYA

Informasi Dasar

63 kali
21.04.2910
005.1
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Sexual Harrasment merupakan perilaku yang ditandai dengan pesan atau komentar yang melecehkan, ancaman atau hal-hal yang tidak senonoh, ajakan untuk melakukan aksi porno, atau seluruh perilaku melenceng yang dilakukan di media online. Permasalahan terhadap pelecehan seksual di media sosial menjadi hal penting yang harus dikaji. Analisis sentimen dapat digunakan sebagai solusi untuk mengindentifikasi media sosial mengenai pelecahan seksual. Tujuan tugas akhir ini yaitu untuk mengklasifikasikan data ujaran yang menjerumus pada pelecehan seksual berdasarkan kelas quid pro quo dan hostile work environment dari data tweet #MeToo yang telah dirangkum oleh website survey theprofesorission.com dengan menggunakan metode Gaussian Naïve Bayes dan KNN. Sistem dibangun melalui tahap preprocessing, oversampling. pembagian data latih dan data uji menggunakan k-fold dan evaluasi dengan membandingkan nilai akurasi. Dalam pengujian sistem, didapatkan nilai akurasi pada model klasifikasi Naïve bayes dengan menggunakan K-Fold cross Validation sebesar 90.7% dan model klasifikasi KNN dengan menggunakan K-Fold cross validation mencapai nilai 87.9%.

Kata kunci : sexual harassment, gaussian naïve bayes, analisis sentiment, quid pro quo, hostile work environment.

Subjek

COMPUTER PROGRAMMING
 

Katalog

Penggunaan Metode K-Fold untuk Data Imbalance pada Klasfikasi HWE dan QPQ dalam Kejahatan Tweet Pelecehan Seksual
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

IRFAN DWI WIJAYA
Perorangan
AJI GAUTAMA PUTRADA, DITA OKTARIA
Indonesia

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Informatika
Bandung
2021

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini