Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, perawatan, dan pengobatan, layanan kesehatan perlu berkolaborasi dalam mengintegrasikan data pasien di setiap masing-masing layanan kesehatan. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini perlu adanya pengelolan data kesehatan pasien yang saling terintegrasi dan aman, kemudian Kementrian Kesehatan membuat sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) secara online, namun masih menggunakan database terpusat. Sistem database terpusat rentan terhadap penyerangan yang menyebabkan kehilangan data baik dalam jumlah kecil maupun besar. Oleh karena itu, pada penelitian ini mengusulkan menggunakan database SQL berbasis blockchain untuk mengamankan dan mengintegrasikan data kesehatan rumah sakit. Blockchain merupakan sistem penyimpanan database terdistribusi, saling terhubung secara peer to peer dan menyimpan daftar transaksi pada distributed ledger yang bersifat immutable. Dengan menggunakan skema private blockchain hanya rumah sakit yang terdaftar yang dapat bergabung dalam jaringan terdistribusi sehingga hak akses terjaga. Ketika terjadi update kueri seluruh node melakukan sinkronisasi data secara realtime baik data tabel SQL maupun data blockchain. Jika salah satu node gagal berfungsi atau keluar dari jaringan blockchain tidak akan mempengaruhi node lainnya (avaibility). Kemudian keamanan database akan diuji menggunakan SQL Injection untuk melihat apakah database tidak dapat diakses dan dimodifikasi secara tidak sah.