Dengan perkembangan teknologi, permasalahan yang terjadi lebih cepat teratasi. Misalnya, kekurangan lahan pertanian pun petani modern mempunyai opsi yang cemerlang. Akuaponik dan aeroponik merupakan solusi dalam mengembangkan pertanian di Indonesia. Ditambah dengan luasnya jaringan internet menghadirkan suatu inovasi untuk merancang alat kontrol sistem penyiraman otomatis menggunakan IoT. Namun, sistem penyiraman otomatis tersebut masih belum dianalisis efisiensi energi secara maksimal pada sistem pertanian yang membuat penulis melakukan analisis pada penelitian terkait kualitas kinerja sistem penyiraman otomatis berbasis IoT. Perancangan alat dilengkapi dengan sensor sebagai kontrol pompa air. Sensor tersebut diantaranya DHT-11 yang digunakan pada aeroponik dan soil moisture pada akuaponik. Penelitian ini dibantu dengan module PZEM-004T sebagai deteksi konsumsi energi listrik. Sensor tersebut diolah menggunakan code pada mikrokontroler yang menghasilkan konsumsi energi dengan satuan kWh dan pengeluaran bulanan dengan satuan rupiah. Hasil akhir menentukan bahwa akuaponik lebih efisien energi sebesar 0,233 kWh dan Rp. 315,00, sedangkan aeroponik menghasilkan sebesar 1,682 kWh dan Rp. 2.274,00.