Metode Design Sprint dan Kerangka kerja Scrum mengalami peningkatan popularitas sebagai Metode dan Kerangka Kerja yang banyak digunakan oleh perusahaan besar maupun perusahaan yang baru merintis usaha. Hal tersebut memicu penelitian ini untuk mengetahui kemampuan penggabungan metode dan kerangka kerja seperti Design Sprint (DS) dan Scrum yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini mengamati penerapan Design Sprint yang akan digunakan ketika stakeholder dan kelompok pengembang merumuskan rincian perangkat lunak yang ingin dibangun dan Scrum akan digunakan ketika membangun perangkat lunak secara adaptif dengan kebutuhan. Analisis dilakukan dengan melakukan survei kepada tim internal dan perhitungan menggunakan metrik Software Development Performance Index (SDPI). Penelitian ini menemukan bahwa kompatibilitas kedua metode dapat dinyatakan layak dan performa pengembang ketika menggabungkan kedua metode dapat dinyatakan bagus. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian dengan survei pada tim pengembang dan penelitian yang menggunakan metrik untuk mengukur stabilitas dan dedikasi tim pengembang.