Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang ditandai dengan ketidakmampuan dalam membayar kewajibannya. Apabila kondisi financial distress tidak ditangani dengan baik, maka perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. Perusahaan sektor aneka industri merupakan salah satu sektor yang rentan mengalami financial distress karena keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada kondisi perekonomian negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, arus kas operasi, dan Good Corporate Governance terhadap financial distress pada perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan
puosive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 32 perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 4 tahun dengan total 128 sampel. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan metode analisis regresi logistik dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan likuiditas, arus kas operasi, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Secara parsial variabel likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial distress, arus kas operasi dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap financial distress, sedangkan variabel
kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap financial distress.
Kata kunci: Arus Kas Operasi, Financial Distress, Good Corporate Governance,
Likuiditas