Luas voluntary disclosure atau pengungkapan sukarela menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas dari laporan tahunan perusahaan. Voluntary disclosure dapat memberikan informasi lebih bagi para pihak eksternal perusahaan sehingga akan meminimalisir adanya asimetri informasi yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan publik, dewan komisaris, komisaris independen, dan komite audit terhadap luas voluntary disclosure pada perusahaan BUMN terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019.
Variabel kepemilikan publik diukur dengan melihat persentase saham yang dimiliki oleh publik. Dewan komisaris diukur dengan menghitung jumlah anggota dewan komisaris pada perusahaan. Kemudian untuk mengukur komisaris independen yaitu dengan membandingkan proporsi komisaris independen terhadap jumlah anggota dewan komisaris pada perusahaan, sedangkan komite audit diukur dengan melihat jumlah anggota komite audit yang terdapat di masing-masing perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode perolehan data unobtrusive. Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan aplikasi Eviews dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis regresi data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan publik, dewan komisaris, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap luas voluntary disclosure, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 12,1%. Penelitian menunjukkan variabel dewan komisaris berpengaruh secara positif terhadap luas voluntary disclosure, sedangkan variabel kepemilikan publik, komisaris independen, serta komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure.
Penelitian ini dapat dijadikan gambaran mengenai kepemilikan publik, dewan komisaris, komisaris independen, dan komite audit terhadap luas voluntary disclosure pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam memperhatikan jumlah dewan komisaris agar dapat mempengaruhi kebijakan terkait luas voluntary disclosure perusahaan.
Kata Kunci: Dewan Komisaris, Kepemilikan Publik, Komisaris Independen, Komite Audit, Voluntary Disclosure.