ABSTRAK
Praktik perataan laba (income smoothing) merupakan tindakan yang digunakan manajemen untuk memperoleh laba yang cenderung normal atau tidak berfluktuasi dengan cara menerapkan berbagai prosedur akuntansi yang berlaku umum. Hal ini dilakukan oleh manajemen karena investor beranggapan bahwa perusahaan yang fluktuasi labanya tinggi cenderung memiliki risiko yang tinggi untuk menerapkan praktik income smoothing. Hal ini akan berakibat pada menurunnya minat investor dalam melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial antara cash holding, winner/loser stock, dan kepemilikan publik terhadap income smoothing pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2019.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Peneliti menggunakan software IBM SPSS 25.0 melakukan uji hipotesis dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik pursosive sampling dan menghasilkan sampel sebanyak 31 perusahaan terpilih selama kurun waktu 4 tahun sehingga diperoleh 124 unit sampel pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cash holding, winner/loser stock, dan kepemilikan publik memiliki pengaruh secara simultan terhadap income smoothing, sedangkan secara parsial hanya variabel winner/loser stock yang berpengaruh dengan arah negatif terhadap praktik income smoothing.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuuk menguji ulang variabel yang tidak memiliki pengaruh terhadap income smoothing. Bagi perusahaan, disarankan lebih memperhatikan tingkat return sahamnya, sehingga perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019 mencapai kondisi winner stock.
Kata kunci: Cash Holding, Winner/Loser Stock, Kepemilikan Publik, Income Smoothing