Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam proses perkembangan perekonomian suatu negara. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami pasang surut selama 42 tahun semenjak diaktifkannya kembali pada tahun 1977. Telah tercatat sebanyak 712 perusahaan go public per tanggal 22 September 2020. Jumlah investor pada pasar modal Indonesia telah mencapai 3,85 juta investor tetapi angka tersebut hanya mencapai 1,4% dari total populasi di Indonesia yang berjumlah 260 juta penduduk. Semakin banyaknya perusahaan yang tercatat di pasar modal dapat menjadi salah satu faktor pendorong jumlah investor. Tetapi, dengan banyaknya jumlah perusahaan saja dianggap kurang maksimal untuk pertumbuhan ekonomi jika kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya berinvestasi masih tergolong rendah. Rendahnya minat investasi pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh pemahaman literasi keuangan yang tergolong rendah. Generasi milenial yang dipercayai sebagai agent of change memiliki peran yang sangat strategis dalam melakukan sosialisasi informasi mengenai investasi di pasar modal dan menjadi target sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap minat investasi generasi milenial di pasar modal yang bersifat kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner dengan menyebarkan kepada 400 responden generasi milenial pada lima Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta, Bandung Raya, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas kepada 30 sampel dengan teknik korelasi Pearson Product Moment dan Cronbach’s Alpha. Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asumsi deskriptif, dan analisis regresi linier sederhana, uji t, dan koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa t hitung bernilai 11.287 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar 11.287 yang memiliki arti lebih besar dari t tabel sebesar 1,966 (11.287 > 1,966) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa R2 sebesar 24,5% yang artinya kontribusi variabel Literasi Keuangan terhadap Minat Investasi sebesar 24,5% sedangkan sisanya 75,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Investasi.
Kata kunci: literasi keuangan, minat investasi, generasi milenial, minat investasi di pasar modal.