Kebijakan dividen termasuk kedalam salah satu dari tiga keputusan penting manajemen keuangan. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan untuk menentukan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen atau dengan menambah laba di tahan perusahaan untuk pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba yang diperoleh sebagai dividen, maka akan mengurangi sumber dana internal yang mengakibatkan ketergantungan terhadap sumber dana eksternal perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dividen pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Beberapa faktor tersebut yaitu earning per share, kesempatan investasi, total asset turnover, collateralizable asset. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan tahun 2015-2019.
Populasi dalam penelitan ini adalah perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 13 sampel perusahaan dengan periode penelitian selama 5 tahun, sehingga diperoleh 65 jumlah data. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel earning per share, kesempatan investasi, total asset turnover, dan collateralizable asset berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen. Variable total asset turnover secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kebijakan dividen. Variabel collateralizable asset berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan variabel kesempatan investasi dan earning per share tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel, mengganti objek penelitian, menggunakan metode terbaru dan praktis yang berbeda. Bagi perusahaan, disarankan untuk lebih meningkatkakan kinerja perusahaan serta mengelola total asset turnover secara efektif agar dapat mencapai penjualan yang tinggi. Bagi investor maupun calon investor disarankan untuk menganalisis total asset turnover (TATO) untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam memberi gambaran tentang perkembangan untuk berinvestasi atau tidak pada suatu perusahaan, karena menurut hasil penelitian ini menyatakan bahwa total asset turnover yang tinggi berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Kata Kunci: collateralizable asset, earning per share, kebijakan dividen, kesempatan investasi, total asset turnover