Financial distress merupakan tahapan kondisi penurunan keuangan pada perusahaan. Terjadinya financial distress memungkinkan terjadinya kebangkrutan atau likuiditas pada perusahaan. Financial distress dapat terjadi karena karena faktor internal dan eksternal, seperti dalam internal yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh manajer pada saat pengambilan keputusan dan kurangnya controlling keuangan. Dalam meminimalisir terjadinya financial distress, maka harus diterapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance dan leverage terhadap kemungkinan kondisi financial distress pada perusahaan family business di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Metode porposive sampling digunakan sebagai penentuan sampel, dan didapatkan 16 perusahaan yang dipilih, dengan periode penelitian 5 tahun, maka diperoleh 80 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan meggunakan teknik analisis regresi logistik. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoelh 16 perusahaan keluarga yang mengalami financial distress di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gender diverirsity, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap financial distress. Secara parsial, gender diversity dan leverage berpengaruh terhadap koefisien financial distress.