Beberapa kasus mengenai praktik manajemen laba banyak terjadi di perus- ahaan Indonesia, ini menunjukkan bahwa rendahnya pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan sehingga laporan keuangan yang disajikan perusahaan tidak kredibel dan akurat. Rendah nya pengawasan memberi dampak buruk terhadap perolehan laba sehingga mendorong pihak manajer perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Kualitas Audit terhadap manajemen laba, baik secara simultan maupun parsial. sehingga ketiga faktor variabel tersebut, diharapkan dapat menurunkan pratik manajemen laba di perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2019. Dalam Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 56 unit sampel yang diteliti. Analisis da- lam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Kualitas Audit berpengaruh secara simultan terhadap Manajemen Laba. Secara parsial Komisaris Independen dan Kualitas Audit tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Sedangkan, Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba.
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dan sebagai sarana pengem- bangan untuk penelitian selanjutnya. Bagi perusahaan, manajemen perusahaan disarankan untuk meningkatkan kepemilikan institusional yang bertujuan untuk mengurangi praktik manajemen laba. Bagi investor, berinvestasi pada perusahaaan yang memiliki nilai kepemilikan institusional yang tinggi karena berdasarkan hasil penelitian ini kepemilikan institusional yang tinggi dapat menurunkan tingkat praktik manajemen laba