Industri Batik dinilai telah menguasai pasar dunia sehingga mampu menjadi penggerak bagi perekonomian Nasional yang merupakan warisan budaya leluhur kita. Pada tahun 2020 Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak umkm mengalami penurunan pendapatan dikarenakan adanya pembatasan sosial, tapi ada yang menarik bahwasannya di masa Pandemi ini Industri batik justru menyumbang Devisa negara dari hasil ekspor, dilihat dari sini bahwasannya ada kesempatan untuk para Pengrajin Batik meningkatkan kembali kinerjanya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor karakteristik kewirausahaan apa saja yang dimiliki oleh anggota Asosiasi Kampung Batik Paledang. yang diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini dijadikan salah satu parameter dalam mengetahui Karakteristik Kewirausahaan yang dimiliki dan dijadikan bahan evaluasi kerjanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis faktor konfirmatori yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat dau komponen faktor karakteristik kewirusahaan yang dimiliki Asosiasi Kampung Batik Paledang, yaitu komponen kreatif dan terencana. karakteristik kewirausahaan yang dimiliki oleh Asosiasi Kampung Batik Paledang didominasi oleh komponen kreatif sebesar 35,59 %. hasil analisis deskriptif pada karakteristik kewirausahaan Asosiasi Kampung Batik Paledang memiliki nilai sebesar 62,05% yang berada pada kategori cukup baik.