Kecantikan adalah hal yang tidak dipisahkan dari perempuan. Standar kecantikan selalu berubah dari waktu ke waktu. Misalnya cantik yang dikonstruksi sebagai perempuan yang memiliki postur tubuh tinggi, langsing, berkulit putih, hidung mancung, dan rambut yang lurus. Tetapi pada kenyataannya fenomena ini terjadi juga pada perempuan yang menggunakan niqab meskipun telah menutupi wajahnya. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai makna cantik pada Komunitas Niqab Squad. Dengan menggunakan metode fenomenologi Alfred Schutz sebagai metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi. Peneliti mendapatkan hasil bahwa makna cantik pada Komunitas Niqab Squad terbagi menjadi dua, yaitu cantik dari luar (outer beauty) yaitu rapih, berkulit putih, tubuh yang proporsional, niqab fashion¸dan belum berhijab. Sedangkan cantik dari dalam (inner beauty) yaitu dapat dilihat dari jiwa dan hati serta kepribadian. Sementara itu, rujukan cantik menurut anggota komunitas adalah yang memiliki keimanan, Indadari, Wardah Maulina, Nadhira Arini, Dunia Shuhaib, Nikita Willy, Oki Setiana Dewi, Ibu, dan Istri Rasulullah SAW. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap makna cantik terbagi lagi menjadi dua, yaitu faktor luar seperti ekonomi, pendidikan, media, percaya diri, berpenampilan menarik, dan status pernikahan. Sedangkan faktor dari dalam seperti mindset, kepribadian. Implikasi sosial terbagi menjadi dua, yaitu positif seperti mindset, ajang sharing ke teman, mendapat panggilan cantik, percaya diri, memiliki banyak teman, diistimewakan (privilege), tag random dari orang. Implikasi sosial negatif seperti diskriminasi dan komentar negatif.