Pemanfaatan internet dan media sosial oleh pengguna internet di seluruh dunia melahirkan bentuk pesan baru berupa internet meme. Kreativitas baru dalam penyampaian pesan, yang digunakan untuk memperbincangkan berbagai isu sehingga viral dan mengglobal. Dalam praktiknya meme sangat lekat dengan fenomena sosial dan kontroversial yang menarik perhatian publik. Berangkat dari pernyataan Sitti Hikmawaty mengenai kehamilan di kolam renang menjadi salah satu meme yang diproduksi, diperbincangkan, dan ditransformasikan melalui internet oleh banyak orang dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini mempelajari bagaimana tema dan konten yang diganakan pada meme yang telah dikonstruksi dalam bentuk tanda sehingga mampu merepresentasikan kritik di era siber serta memahami bagaimana representasi tersebut dibangun dalam meme Hamil di Kolam Renang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan ialah analisis konten dan semiotika sosial Theo van Leuwen sebagai alat analisis. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode eksplorasi pada google search, twitter search dan facebook search. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa meme telah bermanifes menjadi media kritik pada pejabat pemerintahan yang dilakukan dengan kreativitas dalam memodifikasi tone warna, saturasi, dan penempatan teks. Dengan humor satir, meme memperbincangkan pejabat pemerintah yang mengabaikan etika, kerendahan integritas, dan rendahnya kredibilitas. Popularitas meme “hamil di kolam renang” menunjukan bentuk atensi dan partisipasi publik terhadap kinerja pejabat Pemerintah.
Kata kunci: meme satir, konten kritik, viralitas meme, kritik pada pemerintah