Penampilan fisik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri remaja putri, tak jarang ditemukan remaja yang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya karena kondisi kulit wajahnya yang berjerawat, dimana keberadaan jerawat tidak dapat dipandang sebelah mata karena sama seperti masalah kekurangan fisik lainnya, masalah wajah berjerawat pun tak lepas dari pandangan negatif, mereka yang mengalami wajah berjerawat akan berdampak pada kesehatan mental seperti mempengaruhi pikiran, pandangan, emosi, perasaan sehingga menjadikan individu tersebut cenderung menutup dirinya, dan menghindari interaksi dengan orang lain sehingga dapat menyebabkan depresi, bahkan 20% dari total 2.299 responden dari penelitian yang dilakukan BSF menyatakan penderita jerawat pernah berencana untuk melakukan bunuh diri, oleh sebab itu masalah ini seharusnya mendapat perhatian dan kepedulian dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan komunikasi intrapersonal remaja putri berjerawat dalam meningkatkan kepercayaan dirinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kemudian penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data, lalu penulis mendapatkan hasil penelitian dimana komunikasi intrapersonal yang terjadi pada keempat informan dalam meningkatkan kepercayaan dirinya melalui empat tahap dan menghasilkan komunikasi intrapersonal seperti sedih, stres, dendam, penerimaan diri dan yang lainnya. Kemudian pandangan dan sikap dipengaruhi oleh interaksi simbolik I dan Me sehingga remaja putri melakukan lima aspek untuk meningkatkan kepercayaan dirinya yaitu aspek keyakinan dan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, dan rasional.
Kata Kunci: Komunikasi, intrapersonal, remaja putri, jerawat, kepercayaan diri