Munculnya berbagai macam persoalan sampah di Indonesia menyebabkan peran dari komunikasi lingkungan sangat dibutuhkan. Komunikasi lingkungan (Enviromental communication) digunakan dalam penelitian ini sebagai sebuah sarana untuk mengetahui partisipasi dari masyarakat, komunitas dan pemerintah dalam upaya menginformasikan, mengedukasi serta mengingatkan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung mengenai pentingnya berpartsipasi dalam mengkomunikasikan mengenai lingkunga. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan menggambarkan secara rinci partisipasi yang dilakukan komunitas Zero Waste Indonesia dalam mendukung gaya hidup nol sampah. Penelitian ini difokuskan kepada pertanyaan utama, yakni bagaimana kegiatan komunikasi lingkungan dalam bentuk partisipasi yang berkaitan dengan komunikasi, perubahan sikap, kesadaran, antusiasme, dantanggung jawab. Penelitian ini menggunakan acuan konsep lima unsur penting partisipasi dalam menentukan keberhasilan partisipasi, menurut Santoso Sastropoetro dalam buku Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Sosial tahun 1988. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah komunitas Zero Waste Indonesia dapat mengkomunikasikan komunikasi lingkungan dengan baik melalui komunikasi digital yang terfokuskan pada Instagram resminya, namun komunitas Zero Waste Indonesia belum dapat memonitoring followers-nya untuk benar-benar menerapkan gaya hidup nol sampah dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Partisipasi, Partisipasi Masyarakat, Komunikasi Lingkungan